Isu Global Warming dan Industri Furniture
Sunday, 9 June 2013
0
comments
Global Warming |
warming telah mengugah kesadaran akan dampak yang diakibatkannya bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi, berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk kebutuhan kertas tisu toilet, buku, dan bahan baku dari dasar kayu untuk kebutuhan manusia di peradaban yang di sebut dengan bumi ini, berapa banyak cerobong-cerobong kematian dari rumah-rumah industri yang kita sebut sebagai pabrik menghitamkan langit biru menjadikan ribuan kilo meter kali bening menjadi bau, dan berapa banyak pohon hijau sebagai paru-paru ditengah modernisasi menuju kota metropolitan yang telah tersingkirkan. Sebagai manusia yang dibekali keberadapan bawaan yang diberi karunia oleh Sang Pencipta "Wajar" untuk kuatir dan berbenah mempergunakan akal dan kreatifitasnya dalam menghadapi isu global warming tersebut, bagaimana dengan industri furniture?.
Kayu dari hutan/kebun yang dikontrol
kelangsungannya.
Sebagai bahan baku utama pembuatan furniture, kayu yang berasal dari pohon di hutan memiliki andil yang besar untuk mengurangi panas bumi karena gas CO2. Oleh karena itu sebaiknya membeli furniture/kayu atau rattan furniture yang berasal dari hutan yang dikelola dengan baik seperti furniture jati . Artinya terlihat adanya penanaman kembali (reboisasi) hutan yang telah ditebang. Tentu saja kita sangat jauh untuk mencapai kontrol tersebut.Terdapat beberapa instansi dan/atau organisasi yang bekerja untuk membuat sistem kontrol tersebut, misalnya Forest Stewardship Control (FSC), Rainforest Alliance, TFT dan lainnya.
Furniture dari kayu 'bekas'
Saat ini banyak sekali orang mencari bangunan tua yang terbuat dari kayu jati untuk diolah kembali menjadi furniture minimalis. Ada beberapa alasan ekonomis yang mengikuti langkah tersebut, namun demikian ada juga manfaatnya bahwa berarti mereka membantu mengurangi volume pemotongan pohon jati. Langkah ini bisa juga dilakukan untuk kayu jenis lain. Pada dasarnya, jika terdapat kayu di luar sana yang tergeletak tidak terpakai, mengapa kita harus menebang lagi untuk dibuat furniture modern?
Natural Fiber
Bambu tidak masuk kategori pohon, tetapi 'rumput'. Secara kekuatan pada konstruksi tertentu bambu memang tidak bisa dibandingkan langsung dengan kayu, namun dari segi estetika furniture bambu merupakan produk yang eksotis dan menarik dan termasuk furniture antik. Atau bahan lain seperti rotan, eceng gondok dan kulit pisang.
Awet dan mudah diperbaiki
Cari atau buatlah furniture yang kuat sehingga awet dan mudah diperbaiki ketika ada kerusakan. Lebih awet furniture yang anda miliki dan anda produksi membantu mengurangi konsumsi kayu. Dan produk yang kuat juga bisa diwariskan kepada kerabat atau rekan yang lain tanpa harus membeli yang baru.
Rendah Bahan Beracun
Dalam industri furniture dikenal beberapa bahan beracun yang digunakan pada setiap prosesnya. Bagian paling besar adalah bahan finishing. Terdapat satu bahan kimia yang bernama Formalin (Formaldehyde) pada bahan finishing dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama anak-anak karena bisa menimbulkan kanker dan gangguan pernafasan. Jenis bahan finishing yang termasuk 'lebih aman' adalah Politur, NC, Waterbased lacquer dan natural oil. Yang termasuk berbahaya dan mengandung lebih banyak Formalin misalnya: Melamine, PU (PolyUrethane), UV lacquer, lamination paper (Formika).
Bagian lain dari furniture misalnya lem kayu, multipleks dan MDF juga mengandung Formaldehyde namun kandungannya lebih kecil.
Furniture Bekas
Dengan membeli furniture bekas interior minimalis berarti kebutuhan akan pohon tebangan juga berkurang atau paling tidak bisa dimanfaatkan untuk hal yang lainnya .
Furniture Lokal
Jarak ribuan kilometer bagi wood furniture import untuk mencapai lokasi kita cukup membuat konsumsi biaya transportasi dan konsumsi bahan bakar (yang memproduksi CO2) menjadi besar. Berbeda apabila kita membeli produk lokal dengan jarak transportasi yang dekat.
Ukuran bagian furniture, kecil tapi kuat.
Mendesain furniture dengan tipe minimalis dan menghemat bahan baku juga cukup membantu menjadikan produk anda lebih hijau. Tidak menghambur-hamburkan bahan kayu menjadi bagian-bagian solid yang besar dan berat. Kalaupun jika desain menuntut untuk memiliki pilar yang besar, carilah cara dari sisi kontruksi untuk membuatnya lebih sederhana dengan memanfaatkan bahan lebih sedikit.|http://www.tentangkayu.com|
THANKYOU FOR YOUR VISITE
Judul: Isu Global Warming dan Industri Furniture
Ditulis oleh http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com/2013/06/isu-global-warming-dan-industri.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment