2captcha

Gaya Hidup Kaum Eksekutif

Posted by http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com Tuesday 10 December 2013 0 comments
ADVERTISING | FASHION | FURNITURE | Gaya Hidup Kaum Eksekutif
http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com
Kalau kita cermati bahasa iklan saat ini, akan banyak kita jumpai kata-kata seperti trendy, canggih, gaya eksekutif dan selera ekslusif. Iklan-iklan dengan naskah semacam itu, bisa dipastikan, ditujukan kepada golongan masyarakat yang kerap disebut sebagai golongan eksekutif. Mereka adalah segolongan dalam masyarakat yang memiliki citra tersendiri akibat kedudukan dan status sosial politik yang disandangnya. dari segi karir, mereka menduduki jabatan-jabatan mulai dari manajer hingga CEO, pengusaha, profesional, komisaris dan pejabat tinggi pemerintah.
Keberhasilan pembangunan nasional, khususnya disektor ekonomi, melahirkan golongan menengah atas dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Mereka ini mapan dalam hal pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan kedudukan sosial. Hampir semunya memiliki pergaulan yang bersekala internasional. Karena itu, selera internasional mereka nyaris sama dengan selera kaum eksekutif di mancanegara.

Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, golongan eksekutif ini kecil sekali. Namun bagi pengiklan adalah penting mengamati gaya hidup, pola pikiran serta pengaruh mereka, karena umumnya mereka merupakan trensetters dan role models bagi warga kota lainnya. Kebutuhan kelompok ini sangat spesifik. Kebanyakan mereka memiliki tuntutan tinggi dalam soal kualitas produk serta pelayanan. Seperti diketahui, para eksekutif ini umumnya berpendidikan tinggi. Banyak di antara mereka yang lulusan sekolah-sekolah tinggi luar negeri. Mereka adalah pekerja keras yang bekerja lebih dari delapan jam sehari. Penghasilan mereka besar, memiliki posisi strategis, punya akses ke pusat-pusat informasi global yang memungkinkan mereka untuk secara teratur meng-up date diri. Dengan kelebihan-kelebihan semacam ini, masuk akal bila kelompok ini menjadi kelompok yang pandangan serta pemikirannya meluas dan mempengaruhi anggota masyarakat lainnya.
Untuk beberapa hal, kecendrungan perilaku dan gaya hidup kaum eksekutif di Indonesia tampaknya sejalan dengan yang berlangsung di negara-negara lain, yang memberikan perhatian dan waktu untuk keluarga dan peningkatan kualitas hidup menjauhi dunia glamor karena kini gaya hidup mereka sudah lebih rasional. Meskipun mereka memiliki kelebihan yang relatif sama, namun kelompok ini bukanlah kelompok yang monolitik. Maksudnya, dalam perilaku, gaya hidup dan selera banyak juga bedanya. Tentu tidak semuanya serba wah. Di antara kaum eksekutif ini memang ada yang begitu menonjol, sering disorot media massa, gaya hidupnya high profile. Mereka inilah yang tergolong trensetters dan role models, dan sering disebut sequent fliers, high shoppers, pelanggan busana mahal dan trendy, memiliki selera khusus dalam soal makanan, ekslusif dalam memilih rumah tinggal, kolektor benda-benda seni yang mahal, suka menikmati musik, serta mementingkan olahraga demi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Banyak cara bagaimana kaum eksekutif ini menikmati waktu luang di sela kesibukan kerja yang mendera. Mereka yang masih bujangan alias belum berkeluarga, selepas jam kerja banyak yang melepas ketegangan otot dan otak ditempat-tempat hiburan seperti diskotik, pub, cafe atau restoran-restoran di hotel berbintang. Sambil menikmati makanan dan minuman, mereka mendengarkan musik dan ngobrol-ngobrol dengan mitra bisnis. Kebanyakan yang sudah berkeluarga akan menghibur diri bersama anggota keluarga. Bagi mereka, kehidupan keluarga dianggap nomor satu. Kalaupun pergi ketempat-tempat hiburan umum sendiri, itu karena pesan bisnis. Makan di restoran atau darmawisata ke gunung atau pantai pun dilakukan bersama-sama keluarga. 
Sebagai pasar, kelompok eksekutif memang merupakan pasar potensial. Hal ini mendorong sejumlah pengusaha untuk mengantisipasi peluang bisnis baru. Misalnya usaha properti, restoran keluarga, pub, cafe, toko-toko busana bermerek mewah, klinik kesehatan, tempat fitness, salon-salon berpelayanan khusus, serta klub-klub eksekutif.


Baca Selengkapnya ....

Berbusana Muslim di Tempat Kerja

Posted by http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com Tuesday 3 December 2013 0 comments
ADVERTISING | FASHION | FURNITURE | Berbusana Muslim di Tempat Kerja
Berhijab
Busana Muslim
Tampil modis dan profesional dengan pakaian muslim bukanlah sebuah halangan. Polemik yang terjadi akhir-akhir ini tentang busana muslim yang dapat menganggu aktivitas dalam melaksanakan suatu pekerjaan, seperti membatasi ruang gerak seseorang terutama wanita dalam bekerja tidaklah benar adanya. Asal tahu caranya, Anda bisa tampil profesional tapi tetap modis, bahkan dengan berbusana muslim sekalipun.

Sebenarnya, busana muslim, untuk ke kantor tidak jauh berbeda dengan busana biasa yang kita lihat di busana muslim online, baju muslim online, model jilbab online yang menjual baik langsung ataupun tidak di tempat jual pakaian. Hanya saja mengharuskan mengikuti kaidah berbusana muslim yang baik, yakni dengan menutup aurat, tidak ketat, serta sopan. Adapun untuk potongannya, para wanita karier muslimah bisa memilih beberapa tipe gaya , dinamis, feminim atau trendi.


Pilihlah jenis busana dengan bahan yang nyaman dan sesuai untuk busana kerja, yaitu tidak terlalu “ berat dan tidak mudah kusut”. Pilihlah warna yang natural seperti warna pastel atau palet netral misalnya krem, hitam, cokelat, abu-abu dan biru tua. Hindari warna yang ngejreng dan motif yang ramai. Motif polos yang lembut atau netral akan memberikan kesan profesional dan lebih mudah dipadupadakan satu sama lainnya.

Adapun untuk motifnya, lebih baik Anda memilih corak yang lembut dan berkesan dinamis, seperti garis-garis tipis. Corak floral juga bisa menjadi pilihan, namun hindari yang memiliki ukuran besar. Lebih baik kenakan ukuran yang lebih kecil dengan warna yang lembut. Padukan dengan bawahan, luaran dan jilbab yang senada.

Untuk model, Anda bisa memilih jenis celana panjang berpotongan pipa dengan atasan tunik atau jas berbahan ringan. Blazer atau cardigan juga bisa Anda pilih sebagai alternatif luaran. Untuk dalaman Anda bisa memakai blus. Untuk bawahan bisa juga memakai rok panjang dengan lingkaran yang tidak terlalu lebar. Gunakan jilabab yang bermotif tidak terlalu ramai. Sebagai aksen, boleh juga Anda memakai tutup kepala dengan sedikit motif ditepinya.

Bagi mereka yang pekerja lapangan, bisa memakai rangkaian busana yang tidak membatasi gerak tubuh. Padanan tunik dan celana bisa jadi alternatif yang tepat. Pilihan lainnya, padupadan busana kontemporer yang dikenakan secara berlapis misalnya, blus, jaket, celana panjang.

Bila ingin tampil ringkas dengan mengenakan kemeja, sebaiknya pilih bagian kerahnya tinggi dan mampu menutup leher. Dengan begitu langsung mengenakan jilbab. Tampilan seperti itu lebih rapi, praktis, dan modern.

Sementara, mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dapat memilih busana yang bergaya feminim maupun trendi. Paduan kemeja atau tunik dengan rok misalnya.

Lengkapi penampilan dengan menggunakan tas dan sepatu dengan warna netral seperti cokelat atau hitam. Gunakan hak sepatu yang tidak lebih dari lima senti. Dengan demikian, penampilan Anda akan terlihat lebih percaya diri.
  

Baca Selengkapnya ....
Referral Banners