2captcha

Sejarah Perkembangan Kain Songket

Posted by http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com Monday 30 September 2013 0 comments
ADVERTISING | FASHION | FURNITURE | Sejarah Perkembangan Kain Songket
Tenunan Emas dan Perak
Motif Songket
Songket merupakan sejenis kain yang ditenun dengan tangan, dan mempunyai corak yang rumit biasanya mempergunakan bahan dari benang emas atau perak. Perkataan songket bermaksud membawa keluar atau menarik benang diantara kain atau menenun menggunakan benang emas dan perak.
Dari segi sejarah, Songket hanya dipakai golongan bangsawan keluarga kerabat raja dan pembesar suatu negeri. Kehalusan tenunan dan kerumitan motif corak songket ketika itu menggambarkan pangkat dan kedudukan seseorang. Songket telah terkenal di Malaysia dan Indonesia sejak abad ke-13 yang lampau.
Songket mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi sebagai bahan tenunan warisan budaya nan agung. Selain mengangkat martabat si pemakai, motif dan warna tenunan songket melambangkan kedudukan seseorang.

Sejarah dari mana datangnya kain songket itu tidak dapat dipastikan dengan tepat, namun asal usul perkataan songket berasal dari pada kata ‘menyungkit’ kerana dalam bahasa Siam ‘kek’ membawa arti menyungkit selain ‘songkok’ (China) membawa maksud yang sama.
Menurut Robyn Maxwell (1990), pengetahuan orang Melayu mengenai teknik songket mungkin diambil daripada orang Cina yang memperkenalkan bahan logam tetapi kehadiran budaya dari Timur Tengah, Parsi, Turki dan Moghul (India) telah memperkuat lagi hasil penemuannya.
Tidak banyak diketahui mengenai asal songket, tetapi kemungkinannya penenunan songket berkembang di Malaysia melalui perkawinan antara keluarga raja, yang merupakan strategi penyatuan antara keluarga kerajaan sekitar abad ke-15.
Songket menggunakan teknik tenunan, dimana benang emas ditenun diantara benang sutera pada kain latar. Proses pembuatan kain songket nan rumit yang mewah dan mahal ini menggambarkan secara nyata struktur sosial dikalangan bangsawan Melayu itu sendiri.

Corak dan Motif

Corak dan motifnya memaparkan ciri-ciri unik identitas orang Melayu dan sekaligus mencerminkan cita rasa budaya bangsa yang tinggi dalam satu keutuhan yang kaya dengan keindahan dan keunikan. Adapun corak yang digunakan pada kain songket antara lain :
  • Susunan bunga penuh
  • Susunan bunga bertabur
  • Susunan bercorak
Motif yang digunakan pula adalah seperti:
  • Motif Tumbuh-tumbuhan
  • Motif Binatang
  • Motif Alam/Benda
  • Motif Kuih
Proses Pembuatan

Secara ringkasnya proses menenun songket adalah dengan menggunakan teknik menyungkit yaitu menggunakan lidi buluh atau bilah nibung melalui benang loseng (warp) di permukaan alat tenun yang disebut kek tenun. Proses menyungkit dilakukan setelah benang karat butang disediakan. Benang karat butang digunakan untuk membuat reka corak atau sulaman benang emas.

Songket Kini

Saat ini, pemakaian kain songket lebih menyeluruh, tidak hanya dikenakan oleh kerabat raja saja. Cara pemakaiannya juga lebih meluas, telah disesuaikan dengan kebutuhan begitu juga corak dan motifnya yang semakin kontemporer, sesuai dengan perubahan dan kemajuan di dunia fashion. Suasana yang melatari songket saat kini turut berubah selaras dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Kini, usaha untuk memastikan kesinambungan industri songket masih terus ditingkatkan untuk mencapai tahap yang memuaskan sehingga songket semakin populer digunakan sebagai busana adat perkawinan, hantaran perkawinan, cenderamata dan hiasan dinding.
Meningkatnya industri penghasil benang sutera, benang emas dan perak serta perubahan fashion dan tren sedikit banyak mempengaruhi industri songket pada pertengahan abad ke-20.|wikipedia|
THANKYOU FOR YOUR VISITE
Judul: Sejarah Perkembangan Kain Songket
Ditulis oleh http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com/2013/09/sejarah-perkembangan-kain-songket.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Referral Banners