2captcha

Memahami Karakter Huruf

Posted by http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com Friday, 10 January 2014 0 comments
ADVERTISING | FASHION | FURNITURE | Memahami Karakter Huruf
kalimat
Tipografi
Huruf yang terangkai di papan-papan iklan pasti tidak akan dibuat ruwet. Soalnya akan dilihat dari kejauhan, terlebih lagi dari mobil yang terus bergerak, huruf-huruf itu harus segera terbaca. Tak ada gunanya bergenit-genit jika pesan yang disampaikan justru tidak terbaca. Itu salah satu alasan kenapa pemahaman terhadap karakter tipografi menjadi penting. Tak hanya untuk papan iklan, tapi juga dengan media iklan lainnya seperti poster, profil dan laporan tahunan perusahaan, kemasan, kalender, majalah dan surat kabar, hingga iklan. Begitu kuatnya karakter yang dimiliki oleh sebuah iklan dengan hanya menampilkan sederetan huruf. Ini berarti tipografi dapat berdiri sendiri untuk menyampaikan sebuah pesan dan sekaligus menarik perhatian. Sebaliknya iklan akan menjadi gagap pesannya jika hanya sekedar menampilkan gambar, tanpa dukungan huruf atau kalimat. Karena tanpa rangkaian kalimat iklan itu dapat disalahtafsirkan, sehingga pesan yang ingin disampaikan tak dapat diterima dengan baik.
Perkembangan tipografi sendiri telah dimulai sejak abad kelima sebelum Masehi. Karena itu tak heran jika jumlah huruf menjadi berbagai ribuan jenis. Huruf yang ada digolongkan dalam sebuah keluarga (family) dan tiap-tiap keluarga terdiri dari puluhan jenis huruf. Meski kadang beberapa jenis huruf yang masih dalam satu keluarga hampir tak terlihat bedanya. Coba perhatikan jenis huruf Caslon dengan jenis Baskerville, hampir tidak terlihat bedanya. Itu adalah dua dari sepuluh jenis huruf yang paling populer versi Graphics Press Corp, Zurich. Jenis huruf populer lainnya misalnya Bodoni, Garamond, Franklin Gothic, Futura, Univers, Goudy, News Ghotic dan Gill Sans.
Dalam sejarah tipografi, huruf yang pertama kali dikenal adalah jenis Greek lapidary. Huruf ini dikembangkan dari alfabet Phoenisia yang telah ada sejak abad kelima sebelum Masehi. Huruf ini kemudian berkembang menjadi huruf yang dikenal dengan nama Roman. Jenis inilah yang disebut-sebut sebagai basis dari huruf yang dikembangkan oleh para desainer di negara-negara barat.

Memahami Karakter

Munculnya komputer grafis menjadikan kemungkinan tipografis menjadi lebih besar. Berbagai jenis huruf telah disimpan dalam program komputer dan tinggal dipilih menurut selera si pemakai. Ini memudahkan semua orang, namun mengakibatkan banyak orang yang tak memahami dasar-dasar tipografis dan desain, merasa dirinya telah menjadi seorang desainer.
Karakter huruf memang menjadi hal yang sangat penting dalam tipografi. Hal itu misalnya terlihat dalam iklan sepatu Nike. Terkenal dengan produk sepatu yang sangat dinamis, iklan-iklan Nike memang dibuat seperti bermain-main, namun serius. Dalam upaya untuk berkomunikasi kepada Generasi-X, kelompok konsumen muda di AS, maka sebagian iklan-iklan Nike dirancang mendekati grafis. Dengan demikian permainan kata dan huruf menjadi penting. Dalam iklannya Nike, seri Air Adventure II, kita dapat melihat huruf-huruf yang saling bertumpuk, tak sama besarnya, namun dengan demikian dapat menciptakan irama. Menggunakan huruf Canadian Photographer, tumpukan huruf itu nampaknya menjadi medium yang pas untuk berkomunikasi dengan generasi-X, yang memiliki pola komunikasi tersendiri. Dan sekaligus ini memperlihatkan bahwa Nike berusaha berbicara dengan bahasa khalayak yang sedang diincarnya.
Dengan berkembangnya dunia Desain Grafis menjadikan generasi tipografi saat ini menjadi radikal. Banyak desainer tak lagi berpedoman pada kaidah-kaidah yang dipakai para pendahulunya. Banyak sistem yang telah mapan justru dijungkirbalikkan. Sebagai contoh, kalau dulu anatomi huruf itu jika sudutnya berbentuk kotak, maka semuanya harus sama. Tapi kini tidak selalu begitu, boleh digabung dengan yang bulat. Generasi sekarang beranggapan bahwa desain bukan sekedar kebutuhan, tetapi juga harus menghibur dan menyenangkan. Meski akibatnya mereka sering tak disukai generasi pendahulu karena dianggap sebagai perusak tipografi konvensional. Namun yang penting untuk disadari, pembaharuan haruslah dilakukan oleh mereka yang memang memahami kaidah tipografi. Dan bukan sekedar oleh para amatir yang senang mengotak-atik kemampuan komputer. Sikap semacam ini antara lain dilakukan kelompok Emigre yang dipelopori Rudy Vanderlans. Bersama isterinya yang juga desainer, Suzzana Licko, ia melakukan berbagai eksperimen tentang jenis-jenis huruf. Karya-karyanya kini disimpan di museum desain London. " Respon saya yang spontan melahirkan sesuatu yang belum pernah didesain sebelumnya," ujar Vanderlans. Nampaknya generasi baru desainer masa kini berusaha mengikuti aliran kontenporer ini. Bebas melakukan pencarian berdasarkan konsep dasar tipografis. Didukung oleh teknologi komputer, pencarian mereka pun lebih bebas. Kadang mereka menciptakan jenis huruf yang sulit untuk dibaca, dibuat kecil-kecil atau bertumpuk-tumpuk. Selama didukung dengan konsep maka itu adalah hal yang wajar. Hal itu semata dilakukan bukan untuk mengajak pembaca berkerut kening, namun untuk menarik perhatian dan mengajak pembaca agar mau memahami pesan yang ingin disampaikan.|Cakram|
   
THANKYOU FOR YOUR VISITE
Judul: Memahami Karakter Huruf
Ditulis oleh http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://advertisingfashionfurniture.blogspot.com/2014/01/memahami-karakter-huruf.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Referral Banners